Jamaah Majelis Dzikir Ar-Rahman Hidupkan Tradisi Brayakan di Peringatan Maulid Nabi

Surabaya, inilah berita – Suasana semarak mulai terasa di kawasan Gayungan, Surabaya. Jamaah Majelis Dzikir Ar-Rahman tengah mempersiapkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M dengan cara yang unik sekaligus meriah.

Selain doa bersama dan pengajian, jamaah akan menggelar tradisi brayakan, sebuah kegiatan khas masyarakat Jawa Timur yang selalu ditunggu-tunggu setiap momentum Maulid Nabi.

Acara brayakan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu malam (6/9/2025) selepas sholat Isya, berpusat di halaman dan depan rumah Gus Wawan, selaku pimpinan majelis.

Sesuai tradisi, berbagai kebutuhan rumah tangga telah disiapkan panitia. Ada panci, wajan, entong, gelas plastik, sajadah, sabun, hingga perlengkapan sederhana lainnya. Semua barang itu nantinya akan digantung di atas terop dengan tali, menciptakan pemandangan unik dan penuh warna.

Pantauan inilah berita di lokasi pada Jumat malam (5/9/2025), tampak jamaah begitu antusias melakukan persiapan. Mereka kompak menata, menali, hingga menata ulang barang-barang yang akan dijadikan rayakan.

Suasana guyub jelas terlihat: tua, muda, laki-laki maupun perempuan, semuanya terlibat aktif dengan penuh sukarela. Keriuhan tawa dan canda semakin menambah kehangatan gotong royong tersebut.

Ketika acara dimulai, barang-barang itu akan diperebutkan oleh masyarakat yang hadir. Tidak ada aturan kaku, siapa cepat dia dapat. Bahkan peserta boleh mengambil lebih dari satu barang. Riuh rendah teriakan dan tawa biasanya pecah di momen itu, menjadikannya sebagai ajang kegembiraan bersama.

“Tradisi ini tidak sekadar bagi-bagi barang, tetapi juga bentuk kebersamaan sekaligus upaya melestarikan warisan budaya lokal. Kami berharap anak-anak muda bisa mengenal, mencintai, dan meneruskannya,” tutur salah satu panitia penyelenggara.

Tradisi brayakan sendiri sudah melekat dalam perayaan Maulid di sejumlah daerah Jawa Timur. Selain menjadi hiburan rakyat, tradisi ini juga memiliki makna simbolis: berbagi rezeki, mempererat persaudaraan, sekaligus mengajarkan nilai keikhlasan.

Baca juga  Pemuda Pancasila Surabaya Tolak Aksi Demo Turunkan Gubernur Gagasan Cak Sholeh

Dengan hadirnya tradisi ini, Jamaah Majelis Dzikir Ar-Rahman tidak hanya memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW secara religius, tetapi juga menguatkan rasa persaudaraan di tengah masyarakat.

Perpaduan nilai agama dan tradisi lokal membuat peringatan Maulid Nabi di Gayungan selalu istimewa dan penuh warna. (Mr. Mahmud)