Proyek TPS 3R Krapyak Senilai Rp 744 Juta Diduga Gunakan Adukan Manual, Kualitas Dipertanyakan

Pasuruan, inilah berita – Proyek pembangunan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R Krapyak – Zero Waste di Kota Pasuruan kembali menjadi sorotan. Proyek senilai Rp 744 juta ini diduga dikerjakan dengan metode manual, sehingga kualitasnya diragukan.

Dari pantauan di lokasi, para pekerja terlihat mengaduk material seperti semen dan pasir hanya menggunakan sekop, tanpa bantuan mesin molen pada Kamis (25/9/25)

Padahal, penggunaan molen sangat krusial untuk memastikan adukan material merata dan memenuhi standar teknis yang telah ditetapkan.

Proyek yang didanai APBD Kota Pasuruan tahun 2025 ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 744.851.087,11. Pengerjaannya dilakukan oleh CV. Fajar Utama dengan CV. Nevo Konsultan sebagai konsultan pengawas. Masa pengerjaannya adalah 90 hari kalender, dimulai sejak 25 Agustus 2025.

Seorang warga setempat yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kekhawatirannya.

“Kalau adukan manual, kualitasnya bisa tidak rata. Akhirnya bangunannya tidak kuat,” ujarnya. (M.Ysf)

Baca juga  Kapolsek Prigen Jadi Komandan Upacara di SMKN 1 Prigen, Ajak Siswa Cegah Kenakalan Remaja dan Jauhi Narkoba