Mahfud MD: Cucu Saya Juga Keracunan MBG

Yogyakarta, inilah berita – Mantan Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku bahwa ada anggota keluarga yang mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG).

Peristiwa itu terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.  “Cucu saya juga keracunan, MBG di Jogja,” kata Mahfud dalam Siniar berjudul ‘Bereskan Tata Kelola MBG’ dalam akun Mahfud MD Official yang disiarkan pada Selasa malam, 30 September 2025.

Mahfud menjelaskan bahwa cucu yang dimaksud adalah dari pihak keponakannya. Keduanya bersekolah di tempat yang sama.

“Satu kelas, delapan orang langsung muntah-muntah. Yang enam dan kakaknya yang masih dirawat di RS, selainnya habis muntah-muntah sehari disuruh pulang,” ungkap Mahfud.

Mahfud tak menjabarkan secara rinci kapan saat terjadinya keracunan MBG. Ia mengatakan seorang cucunya masih dirawat di rumah sakit, sebelum dia berangkat ke Jakarta.

“Satu dibolehkan pulang, satu dirawat di RS sampai kemarin. Hari ini mudah-mudah membaik,” kata dia.

Mahfud juga menyebut bahwa persoalan tersebut harus diselesaikan. Padahal, kata Mahfud, mengutip Presiden Prabowo Subianto bahwa permasalahan dalam MBG secara persentase sebesar 0,00017%.

“Ini bukan persoalan angka. Ini harus diteliti lagi masalahnya,” ujar Mahfud.

Mahfud menegaskan kasus keracunan di berbagai daerah menjadi catatan dalam program MBG. Selain masalah itu, ia melihat ada masalah lain yang perlu diperhatikan.

“(Program MBG) sangat perlu mendesak diperbaiki. Penyelenggara di bawah itu siapa? Pemerintah daerah enggak tahu. Ketika ada keracunan mereka (pemerintah daerah) yang turun. Ada satu sekolah, guru tak digaji ikut membersihkan wadahnya, ada yang hilang disuruh mengganti,” ucap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Ia menambahkan, program MBG menjadi salah satu program paling bagus dan mulia, karena ada jutaan anak yang tidak bisa makan. Mahfud juga mengingat momen tahun 1960-an, ketika dirinya masih anak-anak dan sulit mendapat makan bergizi.

“Saya membayangkan, pada tahun 1960an ketika saya kecil, makan bergizi sulit. Telur 1 dibagi 4 (orang). Menurut saya program MBG sangat mulia yang harus kita dukung bersama-sama. Bisa dipahami dengan kesalahan yang terjadi,” kata Mahfud. (M.Ysf)