Khotmil Qur’an ke-19, LBH Djawa Dwipa dan LKH Barracuda Doakan Musibah di Aceh dan Sumatra

Mojokerto, inilah berita — Musibah yang saat ini melanda Indonesia khususnya pulau Sumatera, mulai dari longsor hingga banjir yang merendam beberapa daerah bahkan hingga menghilangkan empat kampung di Aceh.

Menanggapi hal tersebut, Kiai Hasan Mathori, dalam ceramahnya mengatakan bahwa bencana ini hendaknya dijadikan muhasabah oleh semua rakyat Indonesia. Dia mengatakan bencana alam yang dijatuhkan kepada suatu wilayah bukanlah bentuk kemurkaan Allah SWT, tetapi juga bukan hal yang tanpa sebab.

‎“Tentunya jika kita ingin mengukur apakah ini murka Allah atau bukan maka kembali kepada kita. Jika musibah ini terjadi karena kita berbuat haram, berbuat salah maka mungkin ini sebagai teguran dari Allah. Tapi jika kita sudah taat dan baik dan kemudian dapat musibah, maka itu adalah ujian kita untuk mendapatkan nilai dan tentu tingkatan maqam yang lebih tinggi dihadapan Allah SWT,” ungkap Penasehat Jamaah, Minggu (07/12/25) di Makam Umum Dusun Banjarsari, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.

Ditambahkannya, jangan pernah takut musibah dari Allah. Musibah itu bisa dihindari dengan cara selawatan, dzikir, dan doa bersama.

Sementara itu, Penasihat Kegiatan, Ustaz Mukid berharap semoga pertemuan dan perkumpulan ini terus berlanjut semuanya dikumpulkan di surganya Allah SWT.

‎Ditambahkannya, jangan pernah takut musibah dari Allah. Musibah itu bisa dihindari dengan cara selawatan, dzikir, dan doa bersama.

‎“Khotmil Qur’an di Makam Umum Dusun Banjarsari hari ini merupakan putaran yang ke-19. Ini adalah pertolongan Allah SWT. Oleh karena itu, semua yang hadir disini insha Allah panggilan Allah SWT,” ucapnya.

‎Diterangkannya, jangan berkecil hati yang hadir di acara hari ini. Kalau tidak diniati kuat dan ikhlas tidak mungkin bisa istiqomah hadir di acara ini.

Baca juga  Kapolres Mojokerto Kota Resmikan SPPG Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis

‎Pihaknya mengajak untuk niat tulus ikhlas karena Allah SWT hadir di acara ini. Yang penting teman-teman masih eksis dan mengawal kegiatan ini.

‎Penanggung jawab kegiatan , Hadi Purwanto, ST, SH, MH, menjaga agar terus Istiqomah itu luar biasa dan berat untuk selalu konsisten.

‎“Keistiqomahan ini yang bakal terus kita rasakan. Kita harus yakin bahwa kegiatan ini adalah kegiatan positif, berkah, dan diridhoi Allah. Semoga yang hadir disini baik itu pribadi masing-masing maupun leluhur kita semuanya diampuni segala dosanya,” harapnya.

Masih kata Hadi, berbakti kepada orang tua dan leluhur yang sudah tidak ada adalah bagian dari ajaran Islam yang sangat ditekankan. (Dyh)