Diduga Lemahnya Pengawasan, Proyek Irigasi di Pasuruan Disoal: Material Batu Sungai Desa Jadi Sasaran Tambang

Pasuruan, inila berita – Proyek pembangunan irigasi di Desa Kalirejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, kembali menuai sorotan. Indikasi pelanggaran prosedur, mulai dari ketiadaan papan informasi proyek hingga dugaan penambangan batu di sungai setempat untuk kebutuhan material, mencuat ke permukaan.

Padahal, papan informasi proyek merupakan sarana penting untuk menjamin transparansi, sekaligus memberi tahu masyarakat terkait anggaran, volume pekerjaan, hingga identitas kontraktor dan konsultan pengawas.

Ketiadaan papan nama proyek menimbulkan dugaan adanya upaya untuk menutup-nutupi praktik yang tidak sesuai aturan.

Saat media meninjau lokasi proyek rekonstruksi saluran irigasi dan perbaikan bendungan di dekat Balai Desa Kalirejo, Kamis (25/9/2025), sejumlah pihak terkesan menghindar.

Ketika ditanya mengenai papan proyek, seorang yang mengaku konsultan pengawas melihat kebingungan dan menjawab sebagian-sepotong sebelum akhirnya meninggalkan lokasi bersama mandor.

Kecurigaan semakin menguat ketika di lokasi ditemukan pekerja yang mengambil batu dari sungai di sekitar proyek. Padahal, batu tersebut merupakan aset desa dan seharusnya tidak digunakan tanpa prosedur yang sah.

Hal ini menimbulkan dugaan bahwa anggaran proyek tidak mencukupi, atau bahkan ada indikasi praktik memperkaya diri dari pihak tertentu.

Heri, perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Suropati, menyayangkan kondisi tersebut. Menurutnya, jika benar proyek ini merupakan kegiatan pemeliharaan rutin dari dinas terkait, seharusnya malah dijadikan contoh dalam menjaga kualitas pekerjaan, bukan malah menyumbangkan mutu.

“Batu yang digunakan tampak dari jenis padas atau batu merah yang keropos. Kualitas pemasangannya juga tidak rapi. Ini memprihatinkan. Kalau pekerjaan ini benar-benar dikerjakan langsung oleh pihak dinas atau UPT, justru semakin menurunkan kepercayaan masyarakat,” tegas Heri.

Dugaan lemahnya pengawasan dari pihak dinas maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) pengairan setempat memperkuat spektrum bahwa ada praktik permainan dalam proyek tersebut.

Baca juga  Giat Poskamling Dialogi dengan Warga, Polsek Beji Perkuat Keamanan di Gunung Gangsir

Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana maupun Dinas Pengairan Kabupaten Pasuruan belum memberikan keterangan resmi. Tim redaksi masih berupaya mengkonfirmasi ke pihak terkait, termasuk UPT Purwosari, guna memperoleh jawaban atas temuan di lapangan. (Udin)