Viral Jenazah Tak Diperlakukan Layak, Warga Pasuruan Menanti Klarifikasi RSUD Grati

PASURUAN, inilah berita – Sebuah video yang beredar di sosial media menampilkan warga harus menandu jenazah dari lantai dua menuju ambulans di RSUD Grati, Kabupaten Pasuruan. Video yang beredar luas di media sosial pada Selasa (12/11) itu memicu beragam reaksi dan kritik terhadap pelayanan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Pasuruan tersebut.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak sejumlah warga bergotong-royong menurunkan jenazah dengan cara sederhana, tanpa menggunakan fasilitas rumah sakit seperti tandu atau kereta dorong jenazah (gledekan).
Menurut keterangan warga, mereka terpaksa melakukan hal itu karena pihak rumah sakit disebut tidak mengizinkan peminjaman alat pengangkut jenazah menuju ambulans.
Salah satu warga yang merekam kejadian itu mengungkapkan, jenazah merupakan warga asal Desa Balung Anyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, yang meninggal dunia di kamar rawat lantai dua RSUD Grati.
“Katanya tidak boleh pinjam gledekan, jadi kami angkat pakai tangan sendiri. Kasihan, sudah meninggal masih harus diperlakukan seperti ini,” ujar warga dalam video yang viral tersebut.
Kejadian ini sontak menimbulkan masyarakat berkumpul. Banyak warganet yang mengecam tindakan yang dinilai tidak manusiawi dan tidak sesuai dengan standar pelayanan publik, terutama dalam penanganan pasien yang telah meninggal dunia.
“Harusnya rumah sakit tanggap dan menghormati jenazah serta keluarga duka, bukan malah membuat mereka kesulitan,” tulis salah satu akun di media sosial.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Grati Pasuruan belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa tersebut. Publik kini mengumumkan klarifikasi dari pihak rumah sakit maupun Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk menjelaskan hal yang sebenarnya, serta memastikan agar kejadian serupa tidak terulang.
Masyarakat berharap, kasus ini menjadi bahan evaluasi serius bagi manajemen RSUD Grati dalam meningkatkan pelayanan, khususnya dalam hal penanganan pasien meninggal di dunia yang seharusnya dilakukan dengan penuh empati dan rasa hormat.
“Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari, dan pihak RSUD Grati segera memberikan klarifikasi secara terbuka,” ujar salah satu tokoh masyarakat Lekok yang ikut menyuarakannya. (Ysf)


