Kejuaraan IPSI Di GOR Suropati Jadi Ajang Komersil, Total Hadiah 30 Juta Hanyalah Hoax, Biaya Pendaftaran Ratusan Ribu

Kota Pasuruan/Inilahberita – Lagi lagi kota Pasuruan semakin jadi sorotan publik dimana Kejuaraan pencak silat
Event perdana yang memperebutkan Piala Wali Kota Pasuruan dan Dandim 0819 Pasuruan ini melibatkan 915 atlet dari 88 kontingen kota/kabupaten se-Jawa Timur dan Bali.
Kegiatan ini secara teknis berada di bawah tanggung jawab Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Pasuruan yang diketuai oleh Farid Misbah. Namun, praktik pungutan biaya pendaftaran yang mencapai ratusan ribu rupiah setiap atlet yang memicu kritik dan komentar publik.
Berdasarkan data lapangan, setiap peserta dikenakan biaya:
• Rp300 ribu untuk kategori tanding, tunggal, dan solo kreatif
• Rp500 ribu untuk kategori ganda
• Rp700 ribu untuk kategori regu
Dengan total peserta 915 orang, pungutan tersebut diperkirakan menghasilkan dana lebih dari Rp300 juta.
Aktivis Pasuruan, Iswanto, menilai IPSI sebagai penyelenggara harus punya bertanggung jawab dan juga transparansi anggaran untuk biaya pendaftarannya.
“Ini event besar, membawa nama Wali Kota dan Dandim. Tapi faktanya, peserta justru dibebani biaya besar tanpa adanya uang pembinaan. IPSI harus membuka secara jelas kemana dana ratusan juta itu digunakan,” tegas Iswanto, pada hari Sabtu (4/10/2025).
Kekecewaan juga dirasakan orang tua peserta. “Anak saya ikut kejuaraan, tapi yang didapat hanya piala dan sertifikat. Tidak ada uang pembinaan sama sekali. Bahkan penghargaan untuk pesilat terbaik dan juara umum tidak jelas dasar penilaiannya. Padahal kami sudah bayar ratusan ribu,” ungkap salah satu wali atlet.
Pemerhati kebijakan publik, Achmad, S.Sos, menambahkan, pungutan ini berpotensi melanggar aturan. “Kalau event ini melekat pada pemerintah, seharusnya sumber anggarannya jelas dari APBD. Jika peserta tetap dipungut biaya besar, itu rawan dianggap pungutan liar. Ketua IPSI sebagai penanggung jawab harus bisa menjelaskan dasar hukum dan penggunaannya,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Ketua IPSI Kota Pasuruan, Farid Misbah, membenarkan jumlah peserta yang mencapai 915 orang dari 88 kontingen. Namun, ketika ditanya mengenai besaran biaya pendaftaran, Farid enggan memberikan penjelasan lebih detail.
Sementara Wali Kota Pasuruan, H. Adi Wibowo, ketika ditanya terkait pungutan pendaftaran, menyatakan tidak mengetahui teknisnya.
“Itu agenda IPSI, jadi silakan langsung ke Ketua IPSI untuk lebih jelasnya,” tegas Wali Kota Pasuruan Mas Adi.
Publik kini mendesak agar IPSI Kota Pasuruan di bawah kepemimpinan Farid Misbah bersama pihak terkait segera memberikan klarifikasi terbuka mengenai transparansi dana kejuaraan. Hal ini penting agar event olahraga tidak berubah menjadi ajang bisnis yang merugikan masyarakat dan mencoreng nama baik pemerintah daerah.
Dan Ketua LSM Gajah Mada Misbahul Munir juga angkat bicara dengan lantang, ”Uang pendaftaran 300 ribu setiap peserta kemudian total hadiahnya di woro woro gak main main 30 juta yang notabene hanyalah Amsyong Belaka, bagaimana tanggung jawab ketua panitia Farid Misbah, kalau hal ini diketahui Pihak Dinas Dispora Kota Pasuruan bagaimana, apa ada persetujuan atau bagaimana”.
Dilanjutkan ,”Sedangkan semuanya tidak mengetahui termasuk Wali Kota Mas Adi mengatakan juga tidak tau menahu, dan Kepala Dispora Kota Pasuruan Ibu Mita, mengatakan juga bahwa hanya sewa tempat untuk kejuaraan IPSI untuk konsumsi atau lain lain kami juga tidak mengetahui itu melalui telp”. (M.Ysf)


 
                                                        
 
			